Selasa, 08 Maret 2016

PUISI



RINDU DAN KEMATIAN BERPELUKAN

Ku menatap kolong langit
Dikerumunan orang
Sembari teringat dirimu
Lantunan Yaa Siiiiiin
Menjadi kesaksian
Mengenang 100 hari
Pulang ke titik berangkat ibuku
Innaa Lillahii wa innaa ilaihi raji’un
Menatapnya kaku dikala itu
Diiringi isak tangis
Mencoba kuat melihatnya tertidur pulas
Saking pulasnya hingga tak akan terbangun lagi
Air mata terurai di pipi
Segaris napas firman Tuhan
Seolah meneguhkan perjumpaanku kembali
Di titik inilah rindu dan kematian berpelukan

By: dewi jannati aminah nur