Rabu, 08 November 2017

Aminahnur
OPINI

INIKAH WAJAH NKRI SAAT INI? (Buramnya Bhineka Tunggal Ika)





NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menurt UUD 1945 pasal 1 ayat (1) ialah Negara kesatuan, yang berbentuk republik. Ketentuan ini dijelaskan dalam pasal 18 UUD 1945 ayat (1) yang menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kota, kabupaten, yang tiap-tiap kota, kabupaten dan provinsi itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.
   
   Negara kesatuan republik Indonesia adalah Negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau dan diapit oleh dua samudra dan dua benua, didiami oleh ratusan juta penduduk, memiliki iklim tropis dan memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim hujan, memiliki keanekaragaman budaya dan adat istiadat yang berlainan satu sama lain, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, dan tercermin dalam satu ikatan kesatuan yaitu Bhineka Tunggal Ika.

             Bhineka Tunggal Ika

Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetap satu jua. Inilah NKRI, memiliki berjuta-juta keragaman yang berbeda. Suatu hal yang tak pernah dimiliki oleh Negara manapun kecuali NKRI tercinta. 
         
          Apakah saat ini kita manusia-manusia yang menjajakan kaki ditanah air NKRI telah paham arti bhineka tunggal ika? Masih dapatkah kita berteriak tanah airku tercinta? Masih dapatkah berteriak MERDEKA, Ketika sorotan yang bermunculan dari para generasi mayoritas tak berbuah manis dari apa yang telah ditanamkam para pahlawan melalui bibit darah yang ditaburnya di atas tanah NKRI.
Masihkah kita dapat berharap, wajah NKRI  akan membaik? narkoba, miras, obat terlarang, perguaulan bebas, merasuk jiwa dan diri penerus bangsa yang tak pernah tahu bagaimana cara berterima kasih kepada para pahlawan yang telah gugur membela bangsa ini. 

   
   Wajah NKRI tercoreng tak hanya disebabkan buramnya bhieka tunggal Ika melalui perbedaan pemahaman yang teriring emosi tanpa kendali. Tapi tak pahamnya kita bagaimana menciptakan perbedaan itu menjadi satu. 

Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda tetap satu jua, kita memang diciptakan berbeda dari seorang laki-laki dan perempuan, lalu kemudian dijadikan kita berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kita saling mengenal satu sama lain dan menjaga kerukunan serta toleransi antar ummat beragama. Bukan saling mencela antar sesama ataupun mencari kesalahan saudara kita. Sudahkah kita saling mengenal? Atau masih berdebat dalam konteks perbedaan itu?

      Namun ketika perbedaan itu tak lagi kita anggap sebagai sesuatu yang dapat membangun dan menjadi penyeimbang serta jalan terciptanya kesatuan dan persatuan bangsa saat ini, masih kah kita mengenal wajah NKRI?

       Aksi demonstarsi anarkis, teriakan kami butuh khilafah, begal, korupsi, kenakalan remaja, inikah wajah NKRI saat ini?

NKRI Kuat

     Haruskah kita persoalkan perbedaan itu? Mengapa tak kita jadikan satu untuk terus membangun NKRI tercinta, menuju kedamaian yang khakiki. Tak peduli berapa banyak perbedaan itu, mulai dari strata sosial, jabatan, pangkat, suku, agama, ras, budaya, pola pikir dan lainnya.

   Marilah saling merangkul dan melengkapi satu sama lain tanpa harus memperdebatkan hal yang dapat melukai hati pahlawan kita yang membela dengan mati-matian, membayarnya dengan darah hanya untuk kita para generasi bangsa menikmati yang namanya MERDEKA.

  Jadikan perbedaan itu sebagai tameng kekuatan bagi mereka yang ingin memecah belah perdamaian, kesatuan dan persatuan NKRI. Perbedaan dapat kita ciptakan menjadi satu sebagai nyata sikap solidaritas masyarakat NKRI. Masyarakat solid NKRI kuat.


Oleh : Dewi Jannati Aminah Nur