Rabu, 11 Maret 2015

PUISI



ENTAH APA PERTANYAAN ITU

Saat kau bertanya padaku
Menghadap samping kananku
Dan berucap menyuruhku menjawab
Menjawab pertanyaan yang kau haturkan padaku
Dengan jujur dari hati dan perasaan
Yang kurasakan sekarang ini membuatku gugup
Entah apa pertanyaan itu?

Dan akupun menjawab mengangguk tertanda ia
Hingga jantung berdeguk cepat tak tau arah
Keringat bercucuran didahi
Telapak tangan dan kaki dingin membeku
Tubuh yang gemetar
Terasa ruh melayang meninggalkan jasad
Ku rasakan pada saat itu

Dan kau memulai
Perlahan kau membuka mulut
Tarikan dan hembusan nafas terasa di telinga kanan
Terpintas di bibir kata demi kata yang penuh makna
Hingga rampunlah kata itu menjadi sebuah kalimat
Kalimat yang menimbulkan pertanyaan
Sungguh aku menyukaimu
Bagaimna denganmu?

By : Dewi jannati aminah nur

Menu Sarapan



SARAPAN SEHAT
SANDWICH AYAM SUWIR
Untuk 8 buah
Bahan :
·         100 ml kaldu ayam
·         50 g bawang bombai, iris melintang tipis
·         2 sdm saus teriyaki
·         2 sdt air jeruk lemon
·         700 g daging dada ayam tanpa tulang, rebus, suwir-suwir
·         1 sdm tepung maizena, larutkan dengan sedikit air
·         1/2 sdt jahe parut
·         1/2 sdt garam
·         8 buah roti burger, belah 2 membujur, panggang sebentar
·         2 lembar daun selada

Cara membuat :
1.  Rebus kaldu hingga mendidih. Masukkan irisan bawang bombai, masak hingga layu. Tambahkan saus teriyaki dan air jeruk lemon. Aduk rata.
2.  Masukkan daging ayam suwir, aduk rata. Tambahkan larutan maizena, jahe parut, dan garam. Aduk hingga mengental. Angkat.
3.  Olesi masing-masing belahan roti dengan adonan ayam, tambahkan daun selada, tutup dengan belahan atas roti burger. Sajikan.

Selasa, 10 Maret 2015

ESSAI



Pendidikan Karakter Sebagai Orientasi Masa Depan Bangsa

            Berdasarkan paparan data di atas menjadikan pentingnya pendidikan karakter untuk orientasi masa depan bangsa. Pendidikan karakter sekarang ini mutlak di perlukan bukan hanya di sekolah, melainkan di rumah serta di lingkungan sosoial. Bahkan peserta pendidikan karakter tidak hanya usia dini hingga remaja, orang dewasa pun perlu untuk kelangsungan hidup bangsa.
            Persaingan di masa depan menuntut kita sebagai cikal bakal penerus bangsa memiliki good character. Dengan karakter yang baik dalam dunia kerja kita akan mendapatkan banyak peluang. Pandangan secara umum pemecatan tenaga kerja di akibatkan oleh pekerja yang buruk seperti tidak tanggung jawab, tidak jujur, hubungan interpersonal yang kurang baik. Dengn kata lain karakter tiap individu yang buruk.
            Di indonesia degradasi karakter sudah menjadi hal yang umum. Dengan semboyan hidupku untuk kepentinganku dengan demikian dalam pekerjaan, tindakan sehari-hari berorientasi pada individu masing-masing. Pejabat negara sering kali memanfaatkan hal itu untuk memperkaya diri dengan cara korupsi. Kemungkinan orang-orang yang memiliki karakter buruk di karenakan kurangnya pendidikan karakter saat usia dini, lingkungan sosial yang mendukung degradasi karakter dari remaja hingga dewasa, kurangnya pendekatan diri terhaddap Tuhan.
            Karakter Bukanlah Kepribadian
                Kepribadian merupakan pemberian langsung dari Tuhan saat manusia di lahirkan. Kepribadian memiliki kelebihan dan kekurangan dalam aspek kehidupan sosial dan pribadi.
            Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda-beda. Setiap manusia belajar untuk mengatasi kelemahan dan memperbaiki kelemahannya serta memunculkan kebiasaan positif inilah yang di namakan karakter itu. Pendidikan karakter merupakan pemberian pandangan mengenai jenis nilai-nilai hidup, seperti kejujuran, kepedulian dan lain-lain.
            Karakter bukanlah pembawaan keturunan, karakter juga tidak bisa di wariskan. Karakter harus di bangun dan di kembangkan secara sadar dari hari ke hari  dalam suatu proses.


            Pentingnya Pendidikan Karakter
            Banyak orang-orang yang berkarakter buruk sering kali mereka menyalahkan cara membesarkan dirinya, kesulitan keuangan, perlakuan ornga lain. Padahal karakter merupakan tanggung jawab setiap individunya. Setiap orang mempunyai ccontrol penuh terhadap karakter dirinya.
            Untuk membentuk negara yang berkarakter perlu dilakukan pendidikan karaker. Pendidikan karakter memang idealnya dilakukan sejak dini. Pada usia 0 sampai 6 tahun otak berkembang sangat pesat 80 persen. Pada usia itu menerima dan menyerap berbagai macam informasi tidak memandang baik atau buruk.
            Peran serta orang tua tentu mendominasi pemberian pendidikan karakter pada anak. Karena keluarga adalah lembaga pertama menanamkan karakter yang baik. Hendaknya orang tua memanfaatkan hal itu sehingga anak bisa memperoleh keberhasilan dan kesuksesan dimasa depannya. Terkadang orang tua tidak sadar dengan tindakan mereka yang dapat menjatuhkan diri anak. Misalnya dengan memukul, memberi tekanan yang imbasnya menjadi anak yang bersikap negatif, rendah diri atau minder, penakut dan tidak berani mengambil risiko, yang pada akhirnya karakter-karakter tersebut akan dibawa sampai dewasa. Orang tua hendakya menumbuhkan pemahaman positif pada diri anak sejak dini, dengan cara memberi kepercayaan anak untuk mengambilkeputusan untuk dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu anak bisa mengeksplor kemampuannya. Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar, tentu lingkungan yang baik dan sehat karena lingkungan sangat berpengaruh pembentukan karakter anak. Dengan pemahaman dari orang tua sejak awal menjadikan bangsa akan lebih baik jika cikal bakal masyarakat yang berkarakter.
            Sukses di tentukan oleh kecerdasan otak serta kecakapan membangun emosional diri sendiri, orang lain dan limgkungan serta hubungan spiritual kita dengan Tuhan Yang Maha Esa. Tiga pilar itu (hubungan diri sendiri, sosial, Tuhan) merupakn karakter-karakter orang sukses. Alangkah lebih baiknya apabila pimpinan dan segala pekerja di lembaga negri ini memiliki tiga pilar tersebut pasti semua masalah di bangsa akan terselesaikan.
            Kondisi emosional sepenuhnya di kendalikan oleh manusia secara sadar. Untuk orang dewasa tentu saja beda penanaman karakter di bandingkan dengan saat masih anak-anak. Sebagai orang yang berkehidupan sosial tentu saja kita akan membantu menyelesaikan hal itu. Jika kita mampu menyantuh emosinya dan memberikan penanaman karakter yang tepat, maka karakter itu akan menetap dalam hidupnya. Hal itu biasa di lakukan oleh orang terdekat misalnya istri, orang tua, sahabat, dan keluarga.

OPINI





Demonstrasi Mahasiswa; Simpati atau Antipati?

            Akhir-akhir ini demo mahasiswa menolak kebijakan birokrasi bergelora sejagad Universitas. Penolakan yang di lakukan mahasiswa menjadi pusat perhatian karena eskalasinya cukup besar sampai-sampai menelan korban. Bukan hanya mahasiswa demo yang menjadi korban melainkan mahasiswa yang hanya lewat di kerumunan orang tersebut juga menjadi hantaman bagi aparat keamanan kampus.
            Sejatinya mahasiswa yang melakukan aksi demo memiliki misi suci yaitu berjihad demi pembelaan terhadap mahasiswa yang lain. Akan tetapi, jihad pembelaan yang di lakukan mahasiswa harus tercederai dengan adanya oknum mahasiswa yang tidak menggunakan nalar keilmiahannya dalam berdemo, sebaliknya berperilaku senonoh dalam menyampaikan aspirasinya, sepertinya dialah satu-satunya pemangku kebenaran dan kebijakan.
            Mahasiswa atau siapa saja yang melakukan unjuk rasa demi menyalurkan aspirasinya mendapat jaminan perlidungan hukum, karena berunjuk rasa termasuk bagian dari Hak Asasi Manusia yang harus di lindungi. Masalahnya, ketika ada orang yang berunjuk rasa justru melakukan tindakan anarkis berupa perusakan yang justru telah megganggu keamanan dan ketertiban maupun mengganggu hak-hak orang lain, maka itu patut di cegah oleh aparat penegak hukum kalau perlu dengan tindakan represif pun tidak ada masalah dalam rangka penegakan hukum dan keadilan.
            Demo Anarkis
            Anarkis adalah sebuah kosa-kata yang akhir-akhir ini hangat di bicarakan, anarkis dalam aslinya bukanlah sebuah tindakan kekerasan yang bersifat destruktif tetapi bersifat konstruktif sebagai upaya pembebasan dari ketertindasan.
            Anarkisme berarti bahwa anda harus bebas. Bahwa tidak ada seorangpun boleh memperbudak anda, menjadi majikan anda, merampok anda, ataupun memaksa anda.  Itu berarti bahwa anda harus bebas untuk melakukan apa yang anda mau serta hidup di dalamnya tanpa ada yang mengganggu, memiliki persamaan hak, serta hidup dalam perdamaian dan harmoni seperti saudara. Berarti tidak boleh ada perang, kekerasan, monopoli, kemiskinan, penindasan, serta menikmati kesempatan hidup bersama-sama dalam kesetaraan.
            Demo anarkis yang di lakukan segelintir oknum mahasiswa melakukan perusakan fasilitas kampus dan fasilitas pribadi mahasiswa lainnya adalah bentuk hilangnya nalar akademik dalam menyuarakan aspirasi. Akhirnya mahasiswa yang berdemo terkadang harus berhadap-hadapan dengan aparat keamanan kampus yang mungkin kesal dan jengkel terhadap ulah demonstran yang hampir selalu berunjuk rasa. Akhirnya dosen bukan lagi simpati terhadap aksi mahasiswa tetapi sudah bersikap antipati.