Pendidikan
Karakter Sebagai Orientasi Masa Depan Bangsa
Berdasarkan paparan data di atas menjadikan pentingnya
pendidikan karakter untuk orientasi masa depan bangsa. Pendidikan karakter
sekarang ini mutlak di perlukan bukan hanya di sekolah, melainkan di rumah
serta di lingkungan sosoial. Bahkan peserta pendidikan karakter tidak hanya
usia dini hingga remaja, orang dewasa pun perlu untuk kelangsungan hidup
bangsa.
Persaingan di masa depan menuntut kita sebagai cikal
bakal penerus bangsa memiliki good
character. Dengan karakter yang baik dalam dunia kerja kita akan
mendapatkan banyak peluang. Pandangan secara umum pemecatan tenaga kerja di
akibatkan oleh pekerja yang buruk seperti tidak tanggung jawab, tidak jujur,
hubungan interpersonal yang kurang baik. Dengn kata lain karakter tiap individu
yang buruk.
Di indonesia degradasi karakter sudah menjadi hal yang
umum. Dengan semboyan hidupku untuk
kepentinganku dengan demikian dalam pekerjaan, tindakan sehari-hari
berorientasi pada individu masing-masing. Pejabat negara sering kali
memanfaatkan hal itu untuk memperkaya diri dengan cara korupsi. Kemungkinan
orang-orang yang memiliki karakter buruk di karenakan kurangnya pendidikan
karakter saat usia dini, lingkungan sosial yang mendukung degradasi karakter
dari remaja hingga dewasa, kurangnya pendekatan diri terhaddap Tuhan.
Karakter Bukanlah
Kepribadian
Kepribadian
merupakan pemberian langsung dari Tuhan saat manusia di lahirkan. Kepribadian
memiliki kelebihan dan kekurangan dalam aspek kehidupan sosial dan pribadi.
Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda-beda.
Setiap manusia belajar untuk mengatasi kelemahan dan memperbaiki kelemahannya
serta memunculkan kebiasaan positif inilah yang di namakan karakter itu.
Pendidikan karakter merupakan pemberian pandangan mengenai jenis nilai-nilai
hidup, seperti kejujuran, kepedulian dan lain-lain.
Karakter bukanlah pembawaan keturunan, karakter juga
tidak bisa di wariskan. Karakter harus di bangun dan di kembangkan secara sadar
dari hari ke hari dalam suatu proses.
Pentingnya
Pendidikan Karakter
Banyak
orang-orang yang berkarakter buruk sering kali mereka menyalahkan cara
membesarkan dirinya, kesulitan keuangan, perlakuan ornga lain. Padahal karakter
merupakan tanggung jawab setiap individunya. Setiap orang mempunyai ccontrol
penuh terhadap karakter dirinya.
Untuk membentuk negara yang berkarakter perlu dilakukan
pendidikan karaker. Pendidikan karakter memang idealnya dilakukan sejak dini.
Pada usia 0 sampai 6 tahun otak berkembang sangat pesat 80 persen. Pada usia
itu menerima dan menyerap berbagai macam informasi tidak memandang baik atau
buruk.
Peran serta orang tua tentu mendominasi pemberian
pendidikan karakter pada anak. Karena keluarga adalah lembaga pertama
menanamkan karakter yang baik. Hendaknya orang tua memanfaatkan hal itu
sehingga anak bisa memperoleh keberhasilan dan kesuksesan dimasa depannya.
Terkadang orang tua tidak sadar dengan tindakan mereka yang dapat menjatuhkan
diri anak. Misalnya dengan memukul, memberi tekanan yang imbasnya menjadi anak
yang bersikap negatif, rendah diri atau minder, penakut dan tidak berani
mengambil risiko, yang pada akhirnya karakter-karakter tersebut akan dibawa
sampai dewasa. Orang tua hendakya menumbuhkan pemahaman positif pada diri anak
sejak dini, dengan cara memberi kepercayaan anak untuk mengambilkeputusan untuk
dirinya sendiri, membantu anak mengarahkan potensinya dengan begitu anak bisa
mengeksplor kemampuannya. Biasakan anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungan sekitar, tentu lingkungan yang baik dan sehat karena lingkungan
sangat berpengaruh pembentukan karakter anak. Dengan pemahaman dari orang tua
sejak awal menjadikan bangsa akan lebih baik jika cikal bakal masyarakat yang
berkarakter.
Sukses di tentukan oleh kecerdasan otak serta kecakapan
membangun emosional diri sendiri, orang lain dan limgkungan serta hubungan
spiritual kita dengan Tuhan Yang Maha Esa. Tiga pilar itu (hubungan diri
sendiri, sosial, Tuhan) merupakn karakter-karakter orang sukses. Alangkah lebih
baiknya apabila pimpinan dan segala pekerja di lembaga negri ini memiliki tiga
pilar tersebut pasti semua masalah di bangsa akan terselesaikan.
Kondisi emosional sepenuhnya di kendalikan oleh manusia
secara sadar. Untuk orang dewasa tentu saja beda penanaman karakter di
bandingkan dengan saat masih anak-anak. Sebagai orang yang berkehidupan sosial
tentu saja kita akan membantu menyelesaikan hal itu. Jika kita mampu menyantuh
emosinya dan memberikan penanaman karakter yang tepat, maka karakter itu akan
menetap dalam hidupnya. Hal itu biasa di lakukan oleh orang terdekat misalnya
istri, orang tua, sahabat, dan keluarga.